Rabu, 27 Januari 2016

Pilih Kerja Atau Bisnis


Saat ini aku bekerja mengurus HRD. Pekerjaan ini sebenarnya sangat tidak sesuai latar pendidikan dan minat. Aku menerima untuk menambah pengalaman kerja. Namun, banyak sekali PR yang harus diselesaikan karena pekerjaan ini ditinggalkan dalam keadaan kacau oleh pendahuluku.
Saat ini aku sudah di titik jenuh karena kelelahan. Di tengah perasaan ini, aku beranikan diri untuk membangun toko online. Sudah berjalan 6 bulan dan penghasilan yang diterima belum banyak. Namun, dengan keberanian lagi, aku membuka toko, belum satu minggu, tabunganku habis.
Sekarang, aku seperti kehilangan identitas. Mau kerja, tetapi sudah di titik klimaks. Ingin berhenti, tapi tabungan habis. Apa yang harus kulakukan? Rasanya buntu. Aku sudah memperkerjakan seorang karyawan, dan akhir bulan ini harus membayar gaji dan sewa toko. Jika resign, bagaimana melanjutkan usaha ini? Jika mencari kerja terlebih dulu, baru resign, rasanya sudah malas. Mohon saran. 
1. Tetapkan tujuan hidup Anda. 
Visualisasikan 5-10 tahun ke depan, Anda ingin menjadi apa. Mana yang lebih kuat, ingin menjadi karyawan berprestasi atau menjadi wirausahawan yang berhasil? Tetapkan tujuan hidup Anda dengan menggunakan prinsip SMART (Specific-Measurable-Attainable-Realistic-Timebound). Specific berarti prestasi di bidang apa yang ingin Anda capai, sebagai apa, di bisnis apa, Measurable untuk memastikan ada tolak ukur yang pasti sebagai barometer keberhasilan, Attainable adalah sedikit di atas kemampuan Anda sehingga akan memancing adrenalin untuk mencapai tujuan, Realistic diperlukan untuk memastikan tujuannya cukup realistis, Time-bound adalah kejelasan kapan Anda bisa mewujudkannya.
2. Cobalah fokus pada tujuan tersebut
Fokus pada potensi positif yang Anda miliki, untuk meraih tujuan, yakni apa saja pengetahuan, skills penunjang, sikap positif, modal pendukung yang dimiliki. Cobalah untuk tidak memperbesar kelemahan yang ada, agar Anda tetap terdorong mewujudkan tujuan Anda, tidak mudah menyerah atas kendala yang Anda hadapi.
Sebagai contoh, bila saat ini Anda memutuskan berwirausaha, maka fokus pada apa saja keterampilan yang sudah dimiliki, pengetahuan yang sudah dipunyai, pelajaran berharga dari pengalaman yang diperoleh , network yang sudah terbina, staf yang sudah ada, serta pikirkan bagaimana mengoptimalkan sumber-sumber daya ini.
Untuk solusi permodalan saat ini, dapat dipertimbangkan apakah akan Anda cover dengan menambah masa kerja di perusahaan sehingga bisa menabung untuk investasi usaha, melalui peminjaman modal (bila dimungkinkan), mengajak pemodal lain untuk bergabung, atau solusi kreatif lain.
3.Bergabung Dengan Komunitas
Carilah mentor di bidang wirausaha yang akan membimbing Anda me-review kembali langkah selama 6 bulan terakhir. Lalu telusuri faktor-faktor apa yang menyebabkan Anda belum berhasil mencapai target dan profit, sehingga permodalan semakin menyusut. Bergabunglah dalam komunitas wirausaha sejenis maupun dari bisnis berbeda, untuk memperluas wawasan mengenai bidang yang ditekuni, sekaligus meniru dan memodifikasi gagasan cemerlang dalam memasarkan dan menjual produk/jasa. Mungkin Anda perlu lebih agresif mendekati pangsa pasar untuk lebih mengenal profil mereka. Dengan begitu, Anda makin tahu apa saja kebutuhan customer atas produk/jasa yang Anda tawarkan. Perbanyak riset informal di bisnis Anda.
4. Cari Tantangan Kerja
Bila dalam upaya menabung, Anda merasa jenuh dengan pekerjaan saat ini, cobalah temukan keasikan baru. Konsultasikan pada atasan di tempat kerja, mungkinkah Anda diberikan tantangan dengan pekerjaan/proyek baru yang lebih kompeks, apakah Anda dapat mengikuti seminar/training yang dibiayai perusahaan berkaitan dengan pekerjaan, sehingga dapat bekerja lebih optimal dan makin efektif. Pertimbangkan kemungkinan mutasi ke bagian lain yang lebih cocok dengan minat dan latar belakang pendidikan, sekiranya dimungkinkan dan tersedia lowongan.
Bila memang sudah sedemikian antiklimaks, cobalah bekerja di perusahaan lain pada bidang pekerjaan yang lebih sesuai dengan minat dan latar belakang akademis, dengan tetap fokus pada tujuan utama berwirausaha, sehingga di kesempatan yang tepat, begitu modal terkumpul, Anda siap mengundurkan diri.
Pada intinya, rasa jenuh, malas, biasanya timbul karena seseorang merasa kurang tertantang, akibat menjalankan hal yang rutin. Energi seolah terkuras habis. Temukan tantangan baru yang membuat motivasi kerja Anda kembali meningkat. Apa pun tantangannya, bila Anda memutuskan bekerja atau berwirausaha, sikapi dengan tangguh, taktis dan perluas wawasan dan pergaulan bisnis, sehingga alternatif solusi semakin terbuka luas. Selamat menelusuri potensi diri menemukan solus atas isu Anda ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar